Rabu, 19 Juni 2013

Adanya Dia di Hidupku


Kisahku berawal dari 6 Desember 2012, yang menjalin sebuah hubungan dengan landasan suka sama suka. Hanya terpikir dalam benakku bahwa dia cocok untukku. Kemudian perasaan ini akan berkembang seiring berjalannya waktu. Karena dengan keinginan untuk mengenalnya lebih dekat, maka nantinya aku akan lebih menyukainya (tak kenal maka tak sayang).

Setiap orang mempunyai kesempatan, dan aku menghargai itu. Lalu kesempatan itu aku berikan kepadanya. Dengan kesempatan itu, mungkin aku juga punya kesempatan untuk melihat yang terbaik bagi diriku. Karena aku percaya, waktulah yang akan menjawabnya.

Awalnya, ada sedikit ragu dalam hatiku. Kenapa harus aku.? Kenapa bukan yang lain.? Haaa, aku.? Rasa ketidakpercayaan diri ini muncul, karena aku tak tahu yang menarik dari diriku ini apa.!!! Karena aku tak bisa menilai diriku sendiri. Sungguh ironis… -_-”

Waktu kini berjalan semestinya. Ada suka maupun duka yang kulalui bersamanya. Banyak canda dan tawa, lalu diselingi dengan kegalauan yang kadang melanda hubungan kami. Banyak cerita yang tak sempat kutuliskan, namun selalu aku kenang bersamanya. Belajar bersikap dewasa meski sulit, dan dia tetap sabar menghadapiku. Menyayangiku dan juga membimbingku. Rasa suka itu akhirnya bersemi menjadi SAYANG lalu CINTA,, yang akan abadi di hati kami.     

 Kini ½ tahun telah kami jalani dalam status pacaran. Ada banyak doa, harapan dan juga mimpi yang tercipta untuk masa depan hubungan kami ini. Kini tak ada ragu, yang ada hanya keinginan untuk hidup bersama dan menyatukan satu tujuan demi kebaikan bersama. Aamiin ya Allah.. Hehehee.. 


“My dear, Ardyansa” :* :*

Jumat, 14 Juni 2013

DIA sang pemimpin yang terjatuh



Dia yang merasa sangat cinta kepada daerah tersebut, sehingga yang menurutnya tidak sesuai atau akan merusak maka dia buang tanpa adanya rasa belas kasihan. Dia memang memberikan pengaruh yang sangat berarti, tapi sebenarnya hanya akan membawa dampak yang buruk pada akhirnya. Bahkan ada banyak sumbangsi yang telah dia berikan untuk perubahan daerah tersebut. Tingkat kepeduliaanya dan rasa ingin suksesnya sangat tinggi, tapi tanpa memperhatikan baik dan buruk yang dia lakukan.

Ketika dia terpilih menjadi pemimpin, banyak yang berharap dia bisa memberi yang terbaik. Mulai dari dia merubah sikap dan perilakunya yang tidak pantas itu, dan juga bisa membimbing sebagai pemimpin tentunya. Seiring berjalannya waktu, tak ada perubahan yang berarti yang diberikan. Malahan hanya sebuah keterpurukan bagi warganya. Usaha keras yang dilaksanakan warganya, seakan tiada artinya dalam kepemimpinannya. Karena dia merasa telah menjadi penguasa yang segala kebijakan harus berdasarkannya. Namun dia sendiri yang melanggar hal tersebut, sehingga menjadi contoh yang buruk bagi warganya.

Keterpurukan yang dia buat, disebabkan karena pemimpin yang tidak ingin dipimpin.  Dan kejatuhannya pun akhirnya terjadi. Namun dia merasa hal tersebut merupakan hal yang tidak semestinya. Tapi itulah yang pantas diaa dapatkan atas kegagalannya. Karena dia juga telah merusak citra daerahnya yang sudah terbangun setelah dia ada. Sungguh malang warganya yang telah memilih pemimpin yang tidak tau balas budi tersebut.. --__--”